Pembelajaran tatap muka sudah mulai diterapkan oleh pemerintah sejak bulan agustus lalu. Seperti halnya TPQ Al-Firdaus yang bertempat di Jalan Asam Agung 1 Beringin Wetan RT 02 RW 01 Ngaliyan Semarang, sudah menerapkan pembelajaran tatap muka, Sabtu (07/11/2020). Dalam pembelajaan tatp muka ini TPQ Al-Firdasu senantiasa selalu mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
“dalam pembelajaran kali ini kami sangat dibantu oleh mahasiswa KKN UIN Walisongo yang senantiasa ikut mengajarr mengaji di TPQ kami, dan pada pembelajaran kali ini kita selalu mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, muai dari cuci tangan, memakai masker saat belajar mengaji dan menjaga jarak antar santri,” Ujar Ustadz Rif’an Ulil Huda selaku Asatid di TPQ Al-Firdaus
Pembelajaran mengaji di TPQ Al-Firdaus ini dilakukan setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu, santri TPQ berasal dari sekitar dan warga dari luar TPQ.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ulinni’am Habibulloh mengaku sangat senang bisa membantu pembelajaran di TPQ Al-Firdaus sebagai bentuk pengabdian di masyarakat.
Walaupun sekarang masih pandemi semangat para santri dalam mengaji tidak surut, dalam pembelajaran mengaji berlangsung selalu menerapkan protokel kesehatan, semua santri, asatid, dan mahasiswa KKN selalu memaki masker ketika pembelajaran berlangsung.
“Pada masa pandemi ini kita membuka pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, dalam pembelajaran di Era New Normal ini kami membagi kelas menjadi beberapa kelas berdasarkan jilid yang ditempuh para santri.” Imbuhnya
Pembelajaran untuk jilid Pra, jilid 1, 2, dan 3 di hari Senin, dan Rabu, Jilid 4, 5, dan 6 di hari Selasa dan Kamis, Ghorib dan Al-Qur’an di hari sabtu.
“Pembagian ini dilakukan agar tidak terlalu banyak berkerumun karena santri di TPQ Al-Firdaus sangat banyak sehingga perlu ada pembagian kelas, sehingga pembelajaran dilakukan menjadi dua waktu sore untuk anak-anak dan malam untuk anak SMP ke atas.” Kata Ustadz Nur Cholis (64), Kepala TPQ Al-Firdaus BringinNngaliyan Semarang.
Kontributor: Ulinni’am Habibulloh
contact-form