Oleh : Utami Siti Umayah
Dewasa ini dedikasi pemuda dipertaruhakan ditengah kaki-kaki asing yang terus mencengkeram dan mencoba menelanjangi negeri, maka jiwa patriotisme perlu hadir kembali, karena generasi patriotisme adalah generasi yang memikirkan diluar dirinya. Bung Karno, Bung Hatta, Kyai Hasyim, semua adalah generasi-generasi yang sudah selesai dengan dirinya, maka dirinya tumbuh dan sadar bahwa keilmuannya, tenaga dan hartanya itu dedikasikan untuk bangsa Indonesia, untuk orang banyak, semua didedikasikan untuk orang lain. Salah satu dampak yang di tanggung oleh masyarakat luas adalah kemiskinan yang terjadi akibat dari semakin menjamurnya korupsi.
korupsi di Indonesia diatur dalam UU No 3 tahun 1997, no 2 tahun 2001, ada 30 ayat dari pasal 2 sampai pasal 22, ayatnya itu jadi undang-undang tindak pidana korupsi, ada 30 jenis tindak pidana korupsi yang kalau dikelompokkan menjadi 7 jenis yaitu melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang yang merugikan negara.
Perbuatan melawan hukum atau menyalahgunakan wewenang yang merugikan negara itu salahsatunya adalah perbuatan suap-menyuap, itu penyakit yang seharusnya bisa dicabut sampai ke akar-akarnya, karena jika selama ada korupsi bangsa Indonesia tidak akan pernah mencapai tujuan negaranya.
Indonesia akan bebas dari korupsi jika dihati setiap orangnya telah selesai dengan dirinya, sadar bahwa kehidupannya bukan hanya tentang dirinya, tapi juga untuk orang lain, itu yang terpenting. Kita harus melapaui diri sendiri sebelum melampaui oranglain, kita harus lebih baik setiap matahari terbit kembali.
Kecerdasan penting, kekuatan penting, tetapi yang lebih penting itu adalah dedikasi dan kejujuran bahwa kehidupan kita untuk orang lain, yang perlu disadari generasi muda yang menjadi harapan bangsa Indonesia adalah generasi yang sadar bahwa ia dilahirkan di Indonesia adalah untuk Indonesia, untuk menjaga bangsanya, bukan hanya untuk kehidupan dirinya.
Dalam diri pemuda harus lebih luas dari kepala yang dimilikinya, pikiran seorang pemuda harus melewati perutnya, jika kepala kita masih sibuk memikirkan perut sendiri, bagaimana akan mengurus perut banyak orang, maka yang perlu disadari adalah bahwa kita dilahirkan tidak sekedar untuk perut diri sendiri, tapi kita hadir, lahir untuk perut bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia itu lahir dan kemudian diperjuangkan adalah tujuannya untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, itu yang kemudian oleh para pendiri bangsa kita gaungkan sejak dulu kala, sampai kemudian mereka mengorbankan segalanya, bukan hanya pikiran, bukan hanya harta, tapi sampai nyawanya, demi untuk terciptanya bangsa yang sejahtera, cerdas, dan bisa ikut dalam menjalankan ketertiban dunia, itulah yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai pewaris bangsa Indonesia, kita sebagai pemuda harus memiliki semangat yang sama untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, itu yang harus menjadi bagian dari komitmen, motivasi dan juga kemudian dedikasi seluruh bangsa Indonesia. Tanamkan dalam hati kita, aku siap menjaga bangsaku.
Tim redaksi: Edukratif News