EdukratifNews/Inspirasi - Seorang penyandang disabilitas juga mampu meraih prestasi seperti orang normal, bahkan mempunyai bakat melebihi orang biasa.
Demikian yang disampaikan Muthia Rahmah seorang ibu yang mempunyai anak penyandang disabilitas yang sukses menyandang gelar sarjana bahkan salah satunya sudah bekerja menjadi ASN.
Menurutnya, ada 5 katagori bagi penyandang Disabilitas, pertama Disabilitas Fisik, kedua Disabilitas Mental, ketiga Disabilitas Intelektual, keempat Disabilitas Sensorik dan kelima Disabilitas Multi Ganda.
“Sedangkan Autis adalah termasuk Disabilitas Mental, rata-rata anak yang memiliki disabilitas jenis ini sangat hiperaktif dan cenderung cuek dengan orang sekitar. Tetapi anak-anak ini mempunyai IQ diatas rata-rata anak yang normal,”terangnya saat wartaniaga berkunjung ke rumahnya, Ahad (28/2).
Kemudian ada juga down syndrome lanjutnya, ini dikatagorikan sebagai Disabilitas Intelektual namun dalam perkembangannya lebih tepat disebut Difabel Intelektual.
“Bagi anak-anak yang termasuk disabilitas ini, mereka mempunyai bakat yang menonjol bahkan melebihi dari anak yang normal, dalam perkembangannya perlu dibimbing nantinya bisa berprestasi dalam pengembangan bakatnya,”ujar Muthia.
Sejak tahu bahwa kedua anaknya seorang Autis, dia berupaya untuk mengobati agar anaknya bisa beradaptasi dengan orang lain, sampai-sampai dia rela mengobati sekaligus membimbing anaknya dengan pindah ke Jogjakarta selama 2,5 tahun.
Di Jogja selain berobat secara medis juga melakukan konsultasi dengan phsikiater dan terapi sekaligus sekolah di sekolahan umum playgroup dengan selalu didampingi olehnya.
Setelah SD, Muthia kembali memasukkan sekolah umum di Banjarbaru, tetapi masih perlu pendampingan. Dan mulai SMP berangsur sudah mulai bisa beradaptasi dengan teman-temannya, meskipun untuk belajar tidak fokus dengan gurunya, tetapi dalam menyerap ilmu/pelajaran dia lebih baik dari murid lainnya.
“Kalau kita tahu triknya bagaimana menghadapi anak autis ini, hasilnya akan luar biasa nantinya dan perkembangannya akan jauh lebih baik dari anak-anak normal lainnya,”ujar perempuan lulusan Sarjana Pertanian ini.
Menurutnya menghadapi anak autis ini karena hanya ada gangguan, setelah gangguannya kita kurangi yaitu melakukan pengobatan secara medis dan terapi yang harus konsiten serta kontinyu maka perkembangan otaknya akan berkembang stimulasinya akan lebih bagus.
Baru-baru tadi anaknya yang kedua Audi Rizqia Shafira diwisuda dan menjadi seorang sarjana IT, S Kom dengan nilai IP 2,9 menyusul kakaknya Rizqi Azhari S Kom yang sudah menjadi ASN di salah satu Dinas kota Banjarbaru,
Muthia berpesan bagi orang tua yang memiliki anak Disabilitas, yakinlah apa yang bisa kita lakukan dan yakinlah juga apa yang sudah kita usahakan.
“Dukung dan cintailah anak-anak kita, anak spesial yang ada disekitar kita mereka anak yang istimewa, anak yang luar biasa dan hebat. Lakukanlah pendampingan dan edukasi, Insya Allah kita bisa ayo semangat,” pungkasnya.
Sumber: wartaniaga.com
Pasang Iklan: Klik Disini