Haul Waliyullah Syeh Ahmad Mutamakkin Kajen Pati dihadiri Ribuan Peziarah

kali dibaca


Penulis : Imam Muhlis Ali

Margoyoso, Pati (15/07/2024) 


Haul Waliyullah Syeh Ahmad Mutamakkin di desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati biasanya ramai dikunjungi mulai tanggal 1 sampai akhir bulan Muharam atau Syuro. 


Adapun acaranya adalah Khataman bilghoib, Khataman binnadhor, Tahlil umum, Manaqiban, Burdahan, Buka selambu, Lelang, dan Kirab budaya. 


Peziarah maupun jama'ah yang hadir berjumlah ribuan. Mereka terdiri dari para santri, alumni dan masyarakat umum baik yang berasal lokal Kabupaten Pati maupun luar daerah. 


Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Puncaknya tanggal 10 Syuro di Bulan Muharam. 


Sebagai panitia yakni dari keluarga dzuriyah Mbah mutamakin dan masyarakat. 



Dalam acara Haul biasanya dihadiri para Ulama' dan Kyai sepuh dan para Gus-gus putra Kyai serta masyarakat umum. 


Beberapa diantaranya dihadiri oleh beliau KH. Ahmad Mu’adz Thohir selaku sesepuh Pengurus Makam yang juga Pengurus PBNU, KH. Abdul Ghoffar Rozin selaku Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH. Ahmad Nadhif Abdul Mujib, KH. Ahmad Zaki Fu'ad Abdillah KH. Mujiburohman, dan KH. Muhammad faeshol muzammil selaku Ketua Panitia Haul Mbah Mutamakin Kajen. Tidak ketinggalan para Kyai desa Kajen dan sekitarnya. 


Serangkaian acara Haul Waliyullah Mbah Ahmad Mutamakin Kajen berlangsung lancar, tertib dan aman. Hal ini tidak terlepas peran serta seluruh masyarakat Kajen dan sekitarnya. Mulai dari Pemerintah Desa sampai masyarakat umum. Para relawan juga ikut serta mensukseskan acara Haul terbesar Se Kabupaten Pati ini. 



Begitu juga peran Barisan Ansor Serba Guna atau Banser Nahdlatul ulama' yang selalu siap siaga mengawal kegiatan Haul Mbah Ahmad Mutamakin dari awal sampai akhir. 

Banser yang dipimpin oleh Gus H. Abdullah Syafiq Mu'adz dan H. Muhammad Sutomo ini bersungguh-sungguh melaksanakan khidmat yang mulia ini. Ini sebagai bentuk nyata 'hurmat ' pada Mbah Mutamakin Kekasih Allah. 


Masyarakat lokal maupun Peziarah dari berbagai daerah Nusantara memenuhi area Makam Mbah Ahmad Mutamakin Kajen. Mereka datang silih berganti. Ribuan orang memadati halaman Makam. Beberapa desa tetangga Kajen tidak luput dari kemacetan. Bus-bus besar datang silih berganti. Hingga area parkir laris. Begitu juga banyak penjual yang mendapat berkah dari Haul Mbah Mutamakin ini. 


Berbagai acara memeriahkan Haul Mbah Mutamakin diadakan. Mulai dari Reuni Temu Alumni Akbar Madrasah, Pengajian, Shalawatan, Bazar dan pameran buku, pertunjukan grup Nasidaria, Pertandingan olahraga sampai even karnaval Drum Band. 


Kesemuanya itu terwujud karena ada kekompakan dari masyarakat. 


Untuk acara Mau'idhoh Hasanah yakni Gus baha' asal Kabupaten Rembang. 


Nama lengkapnya KH. Baha'udin Nur Salim yang juga sebagai Ro'is Syuriah PBNU. Gus Baha' adalah keturunan dari Waliyullah Ahmad Mutamakkin. 


Dalam beberapa cuplikan mengajinya, dijelaskan bahwa Mbah Ahmad adalah nama asli dari Waliyullah Ahmad Mutamakin. Sedangkan nama Mutamakin dikenal pemberani pada zaman dahulu.


Beliau Mbah Ahmad Mutamakin sangat berani di zamannya, dikenal pengkritik pada penguasa yang dzolim dan beliau Mbah Ahmad Mutamakkin tidak gentar menghadapi penguasa. Mbah Ahmad Mutamakin mengajarkan ilmu agama Islam, pendidikan, sosial, politik, budaya dan filsafat.


Nama Ahmad merupakan wujud barokah dari Baginda Nabi Muhammad. Ismu Ahmad adalah yang sering disebut Allah. Dalam Al-Qur’an, Kanjeng Nabi Muhammad memiliki dua nama Ahmad dan Muhammad. Nama Ahmad karena beliau satu-satunya Nabi yang memikirkan umatnya dan yang punya keinginan untuk syafa'at di hari kiamat.


Nabi-nabi selain Muhammad memilih nafsi-nafsi dan tidak terpikirkan memberikan syafaat di hari kiamat, kalau membayangkan dunia akhirat sudah finis dan selesai, akan tetapi dengan selalu berhubungan dengan Allah. Maka kita senantiasa berdzikir, memuja, menyembah dan patuh kepada Allah. Begitu uraian jelas dari Gus baha'. 


Semoga kita semua mendapat 'keluberan' barokah dari beliau Waliyullah Mbah Ahmad Mutamakin. Lahul faatihah.

Tulis Komentar

Previous Post Next Post